Saturday, July 12, 2014

Kumpulan Sajak Fitra Firdaus Aden Tahun 2004



Tahun 2004, tahun yang cukup padat untuk fiksi non-puisi:
01.    Cerita “#1” (April 2004)
02.    Sidestory “Sayap ---limited edition” (Mei 2004)
03.    “Lead me with Your Wings” ---dua buku tulis--- (Juni—Juli 2004)
04.    cerita “Atas Nama Saya” (Juli 2004)
05.    cerita “2010” (September 2004)
06.    “Lelap Tidur Seorang Perempuan” (November 2004)
07.    “Hitam dan Putih” (Januari 2005, tapi pengerjaannya sejak 2004)
Sajak-sajak untuk tahun ini sebenarnya banyak, tapi tersebar di beberapa buku, termasuk buku-buku teman dekat saya (^_^) dan tidak ditemukan. Sajak-sajak yang saya cantumkan di daftar 2004 ini kebanyakan terdapat dalam cerita “#1” dan “Hitam dan Putih”.

Daftar sajak 2004:
01.    Simpangan
02.    Pintu Pertama Dibuka Lagi
03.    (Jejaklah kakimu pada embun, bidadari kecilku…)
04.    (Dan kau akan tetapkan ukuran cintanya…)
05.    (Dan sayap~ apakah terlalu lama aku tak mengepakkanmu?...)
06.    (Seseorang datang mengganggu keberadaanmu…)
07.    (Ketika aku tahu aku cinta kau…)
08.    (Kalau waktu mempertautkan kita lagi…)
09.    (Pelukan cintamu begitu hangat…)
10.    (Hidup adalah permainan --- bermainlah…)
11.    (Surat merah jambu ini…)
12.    (Permulaan cinta begitu indah menawan hati…)
13.    (Dan tiada artinya kau berharap waktu akan kembali…)
14.    (Dan pagi itu,…)
15.    (Kabut yang pekat tak harus pudar…)
16.    (Sebuah wangi melati putih mengudara…)
17.    (Aku selalu berharap…)





SIMPANGAN

Kutelikung liku jalanMu tanpa henti
Entah berapa waktu terlampau di masa transisi
Dunia, jiwa, dan imaji
Ku di simpang jalan tak bertentu, Tuhan.

Simpang kanan
Begitu indah ruang waktu yang membentang
Keluhuran di dasar dan kecerdasan menghampar
Di atasnya… di ruang yang kutuju
Tapi transisiku tak kunjung padam…

Simpang kiri gelap, tak ada cahaya
Luka lama mengendap pada tanah nafsu menggelapkan
Ruang dan menenggelamkan jiwa
Tapi ada hari bening dan gemilang… inikah?

Berikan tunjukMu, Tuhan
Dan selamatkanku.

(16 Juli 2002)





PINTU PERTAMA DIBUKA LAGI

Tiba-tiba kau memintaku untuk datang sepulang sekolah
di gerbang depan.
Apakah petualangan ini berlanjut?

Lalu..
Pintunya terbuka lagi.
Apakah aku harus masuk?





Jejaklah kakimu pada embun, bidadari kecilku.
Dan aku tiba-tiba datang menyentuh hatimu dengan cinta.





Dan kau akan tetapkan ukuran cintanya
Tak akan lebih lagi, tapi mungkin akan menyusut
Percikan cintanya melangutkan
Dua hati yang sedang tersenyum di atas luka hati yang tertoreh




Dan sayap~ apakah terlalu lama aku tak mengepakkanmu?
Hingga Tuhan menghukum
mencabutmu dari sisiku?





Seseorang datang mengganggu keberadaanmu
Membuatku mendendam pada dia
Tapi bahkan aku tak tahu, siapa orang ini
Seperti setan di kabul tebal




Ketika aku tahu aku cinta kau
terbangkan serbuk cintamu padaku
dan bawa aku ke rembulan
(tercantum dalam cerita "#1"[1])




Kalau waktu mempertautkan kita lagi
aku ingin lebih dari sekadar tahu
ingin kucuri hatimu
(tercantum dalam cerita "#1")





Pelukan cintamu begitu hangat,
jangan lepaskan pada jiwaku
biar mati sekalipun!
(tercantum dalam cerita "#1")






Hidup adalah permainan --- bermainlah
Hidup adalah mimpi --- wujudkanlah
Hidup adalah cinta --- cintailah
seperti aku mencintaimu

Jujurlah pada waktu
yang tak bisa berdusta
(tercantum dalam cerita "#1")






Surat merah jambu ini
adalah surat cinta dari jiwa terbuang
untuk jiwa terasing
(tercantum dalam cerita "#1")






Permulaan cinta begitu indah menawan hati
diam seperti api yang mudah membakar apa pun
(tercantum dalam cerita "#1")







Dan tiada artinya kau berharap waktu akan kembali
Waktu akan tetap bergerak bagai hantu.
(tercantum dalam cerita "#1")





Dan pagi itu, nomor ini bergerak secepat angin
(tercantum dalam cerita "#1")






Kabut yang pekat tak harus pudar
Embun memuai di titiknya
Hidup adalah ketukan
dan kaulah penentu ketukan itu[2]
(tercantum dalam cerita "#1")




Sebuah wangi melati putih mengudara
menebarkan serbuk racun bernama cinta
pada manusia yang bertahta pada titik ini
(tercantum dalam cerita "#1")




Aku selalu berharap
waktu mau berhenti sejenak
menunggu kita
cinta pertamaku[3]
(tercantum dalam cerita "#1")





[1] “#1” adalah cerita spesial karena memuat semua karya saya sejak SMP hingga SMA. Tersebutlah dalam satu angkatan di SMA Garuda ada dua tokoh berikut: Firman (tokoh utama novel “Aku Jatuh Cinta”) dan Fajar (tokoh utama “Romansa” dan “Hitam dan Putih”). Keduanya mencintai Nadia Gadis Andrani atau Gadis, cinta pertama mereka (tokoh utama “Lead me with Your Wings”), tetapi Gadis memiliki cinta pertama dan terakhir Biru Langit Malam (tokoh utama “Lead me with Your Wings”). Gadis menolak Fajar dan Firman, dan dari sana Firman bertemu Fia (kekasihnya kelak), Fajar bertemu Maya (kekasihnya kelak).
[2] Sajak pertama yang diciptakan Fia untuk Firman di “#1”.
[3] Kata-kata Langit untuk Gadis di “#1” saat Gadis menemaninya membaca koran di hujan yang deras. Hanya mereka berdua

No comments:

Post a Comment